Jakarta, Aktual.com – Pengamat Ekonomi Emil Salim, menjelaskan reklamasi di pantai utara Jakarta yang saat ini dalam proses pengerjaan, hendaknya jangan mengesampingkan dampak lingkungan.
Reklamasi tersebut, kata Emil, seharusnya melalui proses alami dari pengendapan lumpur hasil dari aliran sungai-sungai di Jakarta yang bermuara ke laut.
“Proses reklamasi jalankan dengan proses alami melalui tanggul laut untuk mencegah naiknya permukaan air laut dan menjaga sungai tetap mengalir ke teluk. Aliran tersebut akan membawa endapan lumpur yang selanjutnya menjadi tanah,” kata Emil pada diskusi ekonomi “Policy Dialogue: The Middle Income Trap-Indonesia’s Challenge Ahead” di Jakarta, Senin (18/4).
Ia menegaskan proses reklamasi yang salah adalah dengan menggali karang di sekitar Kepulauan Seribu untuk menambang pulau.
“Penggalian karang laut sebagai bahan makanan ikan akan mempengaruhi ekosistem ikan, mengubah arus laut dan merusak lingkungan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta, mengizinkan untuk membangun sebanyak 17 pulau buatan reklamasi di Teluk Jakarta.
Namun, penerbitan izin tersebut saat ini bermasalah, karena selain tidak mengedepankan dampak lingkungan, juga berbau korupsi dan suap.
Akibatnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan (LHK) dan Pemprov DKI, menyetujui untuk melakukan moratorium proyek reklamasi.
Artikel ini ditulis oleh: