Jakarta, Aktual.com – Kesungguhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengungkap kasus pembelian lahan lahan RS Sumber Waras, mulai dipertanyakan. Hingga saat ini, belum ada langkah baru dari KPK setelah menerima audit investigasi BPK RI yang menemukan ada kejanggalan-kejanggalan dalam pembelian lahan itu.
Atas alasan itu, empat orang aktifis mendatangi Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/12). Dua di antaranya adalah orang yang pernah melaporkan kasus itu ke KPK bulan Agustus lalu. Yakni pengamat perkotaan Amir Hamzah dan Sugianto. Bersama mereka turut serta Ratna Sarumpet dan tokoh Tionghoa Jakarta, Bambang Sungkono atau biasa dipanggil Bambang Akwet.
Kepada Aktual.com, Bambang menuturkan kedatangan mereka untuk menanyakan kesungguhan KPK menangani kasus yang diduga merugikan negara Rp190 miliar lebih dan diduga menyeret Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.
“Kita akan menanyakan bagaimana kelanjutannya, setelah KPK menerima hasil audit investigasi dari BPK, apa masih ada yang kurang,” begitu kata Bambang, Rabu (23/12).
Kata dia, kalau KPK masih juga kekurangan bahan setelah menerima audit investigasi BPK, mereka berempat siap menyodorkan bukti tambahan.
“Apa masih ada yang kurang, apa kurang bukti? Nanti kita bantu. Apalagi sekarang pimpinan KPK jilid 5 ini baru. Kita akan terus tanyakan sudah sejauh mana prosesnya,” kata dia.
Pendapat senada juga disampaikan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Kata dia, desakan dan pertanyaan akan proses penanganan kasus Sumber Waras harus ters dilakukan. Sebab dia khawatir KPK ‘melempem’ di saat masa transisi kepemimpinan saat ini.
“Harus terus dipertanyakan sudah sejauh mana? Ini kan sudah baru pimpinan, apa perlu bukti tambahan kita bantu,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: