Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR RI hari ini menggelar rapat kerja (raker) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN dan PT Pertamina. Setelah empat kali mangkir dari undangan parlemen, Menteri ESDM Sudirman Said akhirnya hadir dalam rapat tersebut. Agenda rapat tersebut membahas Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2016 dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Rapat dibuka, anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian langsung mencecar Sudirman Said, meminta kejelasan terkait ketidakhadirannya dalam beberapa kali panggilan DPR.
“Ini menghalangi pelaksanaan tugas parlemen. Tindakan ini baik secara langsung dan tidak langsung menghambat fungsi dan tugas DPR yang telah diatur dalam konstitusi. Tentunya DPR mengundang bapak menteri dalam konteks konstitusional. Tolong penjelasannya,” tegas Ramson di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (9/6).
Menanggapi hal itu, Sudirman menjelaskan bahwa sedianya dalam beberapa kali panggilan tersebut memang dirinya sedang dalam jadwal yang luar biasa padat. Sebab, terdapat beberapa kegiatan yang harus diurus sendiri olehnya.
“Soal ketidakhadiran. Saya bulan Mei memiliki agenda padat, dan harus dihadiri oleh saya sendiri. Bukan berarti tidak menghargai, kita sudah mengirim surat tiga kali, memberi penjelasan kegiatan kami. Kita sama-sama punya tugas kenegaraan,” jelasnya.
Sudirman menjelaskan, pada undangan parlemen pertengahan Mei lalu, pihaknya harus menyusul Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua Nugini.
“Papua Nugini tiba-tiba ingin membicarakan masalah migas. Agak tiba-tiba memang, karena hari itu diberitahu, sorenya berangkat (ke Papua Nugini),” imbuh dia.
Kemudian, sambungnya, pada 22 Mei dan 24 Mei 2015 dirinya diberi tugas untuk menemani Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam joint committee antara Iran dan Indonesia, yang merupakan kelanjutan dari Konferensi Asia Afrika (KAA). Lagi-lagi tugas tersebut tidak bisa diwakilkan, karena item besar dalam kerja sama tersebut menyangkut energi dan migas.
Setelah kembali dijadwalkan raker dengan DPR, Sudirman kembali tidak bisa menghadirinya lantaran harus menghadiri leadership camp eselon 1 Kementerian ESDM di Kopasus.
“Tidak bisa ditunda lagi karena sudah tiga kali ditunda. Saya bisa saja tidak bersama mereka, tapi dalam rangka penyegaran dan proses leadership, saya merasa harus bersama mereka,” jelasnya.
Sementara pada 5 Juni 2015, tambah Sudirman, dirinya ditugasi pemerintah untuk menghadiri pertemuan anggota OPEC untuk menyampaikan maksud mengaktifkan kembali keanggotaan OPEC. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah memiliki kesempatan berdiskusi dengan berbagai negara anggota yang memiliki ladang minyak yang luas, seperti Iran, Irak, Kuwait.
“Jadi satu kunjungan yang padat dalam sepekan. Tapi memberi prospek yang sangat baik dan komunikasi kembali dengan negara maju akan memberi kabar baik untuk pasokan migas. Dari OPEC mampir ke Azerbaijan untuk membantu urusan migas,” tegas dia.
“Jadi ada tiga kali surat yang kami sampaikan, tanggal 19, 21, dan 27 Mei 2015. Mohon itu dipandang sebagai respect kami terhadap anggota DPR,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka