Jakarta, Aktual.com – Empat korban tanah longsor yang masih satu keluarga di Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu, akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan upaya evakuasi manual maupun dengan bantuan alat berat. Ketiga korban pertama yang berhasil dievakuasi adalah Sogirah (46), Bogiyem (72), dan Katminem (58).

“Tiga korban pertama ini ditemukan setelah dilakukan pencarian secara manual oleh tim SAR dari unsur Basarnas, TNI, Polri maupun relawan warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo, Sabtu (8/12).

Proses pencarian korban longsor di Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung ini sempat berjalan lama. Pasalnya, material longsor yang sebagian besar menumpuk di belakang bangunan permanen milik korban Misgiman ini masih labil dan berpotensi terus bergerak karena lembek.

Tim SAR kemudian menggunakan teknik penyisiran dan penyemprotan. Hasilnya, satu per-satu korban berhasil dievakuasi. Sogirah ditemukan lebih dulu, disusul Bogiyem dan Katminem.

Namun, Misgiman saat itu tidak kunjung ditemukan sehingga tim SAR gabungan memutuskan untuk mendatangkan alat berat jenis eksavator kecil guna membantu mengurai material longsor berikut konstruksi bangunan yang ambruk.

Upaya itu membuahkan hasil. Jasad Misgiman (62) ditemukan tertimbun material longsor di bagian belakang. Para korban sempat di bawa ke masjid desa sebelum kemudian dimakamkan di Desa Klesem atas permintaan keluarga.

Menurut Kapolres Pacitan, AKBP Sugandi, pada awal proses evakuasi sempat mengalami kesulitan karena lokasi agak jauh dari jalan raya serta medan yang berat. Dia ikut terjun langsung dan memimpin 200 personel polisi untuk membantu evakuasi.

Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo yang menunggu proses evakuasi mengungkapkan sebagian besar wilayah ini merupakan kawasan rawan bencana. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

“Kami terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dini, khususnya dalam mengantisipasi potensi longsor maun banjir yang kerap terjadi di Pacitan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka