Bendera Thailand (Foto: Istimewa)
Bendera Thailand (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Empat menteri dari pemerintahan tentara Thailand meluncurkan partai politik baru di tengah dugaan mereka akan mendukung Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha tetap berkuasa sesudah pemilihan umum.

Mei tahun depan adalah tenggat terkini, yang diberikan penguasa Prayuth, untuk pemilihan umum. Penentangnya mengharapkan pemilihan itu mengembalikan Thailand ke pemerintahan warga sesudah lebih dari empat tahun pemerintahan militer. Penguasa itu berulang kali memperpanjang tenggat tersebut.

Partai Palang Pracharat, yang namanya menggemakan kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial pemerintahan tentara, akan dipimpin Menteri Perindustrian Uttama Savanayana, yang bertekad membantu mengatasi perpecahan politik Thailand.

“Kami sudah membuang waktu dan kesempatan untuk mengembangkan negara,” kata Uttama kepada wartawan dan anggota partai saat peluncuran, Sabtu (29/9).

Pengumuman itu datang beberapa hari sesudah Prayuth menyatakan tertarik pada politik. Keempat menteri itu adalah anggota pertama kabinet Prayuth membentuk partai politik, yang diduga untuk mendukung perannya dalam pemilihan mendatang. Seperti Prayuth, para menteri itu mengatakan tidak akan mundur dari jabatan mereka saat ini.

Menteri Perdagangan Sontirat Sontijirawong, sekretaris jenderal partai itu, menyatakan Palang Pracharat bukan tentang memperpanjang kekuasaan tentara karena tidak berkaitan dengan tentara dan tidak mempunyai anggota tentara.

Saat ditanyakan apakah partai itu akan mendukung Prayuth tetap sebagai perdana menteri, Sontirat mengatakan, “Kami masih belum tahu bagaimana ia akan memutuskan dan partai mana akan ia ikuti. Kami harus menunggu mendengar lebih banyak darinya.” “Kami akan memilih orang terbaik untuk negara ini,” tambahnya.

Pendiri lain partai tersebut termasuk Menteri Sains dan Teknologi Suvit Maesincee dan Kobsak Pootrakool, menteri pada kantor perdana menteri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka