Jakarta, Aktual.co —Pasca dilantik Jumat (17/4) pekan lalu, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti punya ‘pekerjaan rumah’ yang harus segera dibereskan. Yakni secepatnya melakukan konsolidasi internal Polri, agar krisis kepemimpinan dan konflik internal Polri bisa selesai.
Pendapat itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane. Menurut dia, ada empat tugas utama yang patut segera dilakukan Badrodin di masa tugasnya yang hanya tersisa 1,3 tahun.
Pertama, konsolidasi internal agar segenap jajaran Polri mampu melakukan kinerja profesionalnya.
Tugas kedua, dia harus mampu meletakkan dasar-dasar perubahan yang nyata di Polri sesuai dengan slogan Revolusi Mental Jokowi-JK. Adapun revolusi mental Polri, ujar Pane, harus diarahkan membenahi sikap mental segenap jajaran Polri.
“Artinya penataan dilakukan secara nyata. Mulai dari sistem rekrut hingga meningkatkan pengawasan internal. Setidaknya, masyarakat tidak lagi melihat polisi melakukan jebakan dan pungli di jalanan atau di pusat-pusat pelayanan kepolisian,” ujar dia, Minggu (19/4).
Neta juga mendorong Kapolri tidak ragu memecat anggotanya yang melanggar disiplin.
Ketiga, untuk mempercepat revolusi mental, Badrodin diminta berani mendesak pemerintah memberi tunjangan profesi bagi anggota Polri.
Sebab tugas polisi sangat berbeda dengan PNS dan TNI. “Tugas polisi 24 jam, tidak di belakang meja dan risikonya sangat tinggi terhadap ancaman keselamatan, sehingga pemerintah perlu lebih memperhatikan profesi kepolisian ini dengan tunjangan selain renumerasi,” kata Pane.
Keempat, Kapolri harus memberikan sanksi kepada anggota Polri yang menerima pekerjaan dari perorangan atau kelompok tertentu.
“Kapolri harus menertibkan anggota Polri yang bertugas rangkap terutama terhadap anggota polisi yang menjadi backing, pengawal pengusaha maupun kurir orang-orang berduit. Sebab, selain melanggar etika kepolisian, tugas yang mereka lakukan berada di wilayah abu-abu pelanggaran hukum,” kata dia.
Kasus “menjual profesi” anggota kepolisian ini, menurut dia, sudah menjatuhkan citra Polri. Pane mencontohkan kasus penembakan anggota polisi di depan gedung KPK saat mengawal sejumlah truk. Dan kasus penangkapan anggota polisi oleh KPK saat menjadi kurir pemberian uang suap kepada anggota DPR.
Neta optimistis Badrodin mampu membenahi Polri ke arah lebih baik. Sebab dia dinilai mempunyai kapasitas, kapabilitas dan kemampuan untuk melakukan keempat hal itu.
Artikel ini ditulis oleh:

















