Warga mengambil air di galian lubang yang mereka buat pada aliran Sungai Cipamingkis yang mengering akibat musim kemarau panjang di kawasan Cibarusah, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (29/8). Akibat kemarau panjang, warga sekitar harus rela mengambil air di Sungai Cipamingkis setiap pagi dan sore hari. Kekeringan yang melanda Jonggol sejak lebih dari satu bulan yang lalu ini mulai membuat kesal warga Jonggol, karena bantuan air bersih yang dijanjikan pemda setempat tidak rutin. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Manokwari, Aktual.com – Empat sumber air bersih di Manokwari, Provinsi Papua Barat, mulai surut, satu diantaranya tak mampu lagi menyediakan air.

Kepala Bagian Umum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Manokwari, Wibowo mengatakan, kemarau tahun ini cukup berdampak pada ketersediaan air bersih di daerah ini.

PDAM Manokwari memiliki empat sumber air bersih yang selama ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga, yakni Sungai Maruni, Distrik Tanah Rubuh, Sungai Rendani satu dan Rendani dua di Distrik Manokwari Selatan, serta sungai Kwawi di Distrik Manokwari Timur.

Debit air di empat sungai itu mulai turun. Kondisi terparah terjadi di Sungai Kwawi. Penampungan air yang berada di sungai ini sudah tidak mampu lagi menyediakan air bagi warga sekitarnya.

“Termasuk untuk mencukupi kebutuhan air di kediaman bupati, wakil bupati, dandim, kepala fasharkan dan kediaman kapolres. Untuk sementara, kebutuhan air di kediaman beliau-beliau ini, kita ‘suport’ dengan tangki,” kata dia saat ditemui di Manokwari, Kamis (24/9).

Artikel ini ditulis oleh: