Derawan, Aktual.com — Empat warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Italia dan Belgia dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Pada Sabtu 15/8) malam sekitar pukul 19.10 WITA.
Pencarian yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut, Polisi Perairan, hingga SAR dan warga sejak kemarin sore belum juga membuahkan hasil.
“Sampai sekarang belum ada kepastian nasib warga asing itu. Kita sudah minta bantuan semua satuan untuk mencari,” kata Komandan Pol AL Pulau Derawan, Letda Laut (P) Muhammad Buhari, Minggu (16/8).
Dalam insiden ini, dilaporkan sebanyak tujuh WNA yang hilang, namun kemudian dua orang dinyatakan sudah diketemukan, sedangkan empat lainnya masih dinyatakan hilang. Tujuh warga negara asing tersebut terdiri dari empat kewarganegaraan Italia, satu Belgia, dan seorang perempuan serta seorang laki-laki belum diketahui identitasnya, bersama dengan seorang pemandu wisata bernama Oslan, melakukan penyelaman ke perairan Sangalaki dengan menumpang speed boat warga sekitar pukul 14.00.
WNA yang menyelam diketahui adalah warga negara Italia atas nama Daniele Buresta, Valeria Baffe, Alberto Mastrogiuseppe, dan Michela Caresani. Seorang warga Belgia atas nama Vana Chris R Vanpuyvelde.
Buhari mengatakan, empat WNA dan seorang guide melakukan penyelaman, sedangkan dua lagi snorkeling.
“Cuaca di perairan Derawan memang tidak pernah menentu. Di pinggir pantainya saja arusnya deras, apalagi ke tengah. Angin Selatan agak kencang saat itu,” kata Buhari.
Hingga sore sekitar pukul 18.00, kata Buhari, para penyelam belum juga kembali naik ke kapal speed. Dua penyelam snorkel langsung ditumpangi dengan kapal lain, sedangkan pengemudi kapal yang lain mencari turis yang menyelam. Setelah dicari, namun ditemukan.
“Ombak saat itu bisa mencapai tiga meter. Tidak ada yang berani melaut,” kata Buhari.
Beberapa waktu kemudian, Oslan ditemukan di permukaan air oleh penjaga penginapan Sangalaki. “Kira-kira 5 mil arah Selatan dari Pulau Sangalaki. Tetapi sampai sekarang empat penyelam lain belum juga ditemukan,” kata Buhari.
Buhari mengatakan, perairan Derawan dan sekitarnya tengah dipadati wisatawan. Banyak turis datang ke pulau-pulau itu untuk melakukan penyelaman maupun snorkeling. Namun, pada akhir pekan ini, angin Selatan kencang berhembus dan dianggap cukup berisiko bagi penyelam.
Sabtu lalu saja, kata Buhari, ombak bisa mencapai 3 hingga 4 meter dengan angina Selatan dan arus juga menuju Selatan. “Kami sudah saling koordinasi baik SAR, angkatan laut di Tarakan, masyarakat, dan kepolisian, tengah mencari,” kata Buhari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual dari wisatawan lokal yang tegah berada di kawasan Derawan, diketahui, insiden hilangnya WNA tersebut disinyalir karena kesalahan koordinasi antara nahkoda kapal dan Dive Master atau pemandu wisata mereka.
“Sepertinya karena salah koordinasi antara tukang boat dan Dive Master-nya, selesai diving pas muncul ke permukaan, speedboat menjauh dari TKP. Pas Speedboat balik ke TKP mereka pas melambai terakhir sudah nggak ada. Cuaca juga memang lagi buruk sejak kemarin,” ujar Nining, wisatawan asal Jakarta kepada Aktual, Minggu (16/8).
Menurut keterangan Nining yang diperoleh dari pemandu wisata setempat, sebulan lalu juga terdapat lima wisatawan yang hilang lantaran kehabisan bahan bakar.
“Iya sebulan lalu juga ada lima orang hilang, speedboat kehabisan bahan bakar dan mereka terapung2 di speedboat,” cerita Nining.
Artikel ini ditulis oleh: