Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat empat warga meninggal dalam masa tanggap darurat erupsi Gunung Lewotobi.
“Yang sudah meninggal empat orang dan informasi bahwa semua meninggal karena usia lanjut dan penyakit bawaan,” kata Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dalam keterangannya, Minggu(28/1).
Doris menegaskan bahwa keempat warga terdampak itu meninggal bukan karena kondisi pengungsian yang buruk.
“Kita perhatikan kebutuhan tempat tidur, makan, dan lainnya. Mudah-mudahan erupsi bisa berlalu sehingga kita bisa kembalikan mereka ke rumah,” ucapnya.
Pemerintah kabupaten telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memberikan santunan kematian kepada keluarga yang berduka.
Selama di pengungsian, ada dukungan bagi kelompok rentan lain seperti lansia, disabilitas, ibu hamil, dan anak-anak.
Dari data yang diperoleh, empat warga terdampak erupsi yang meninggal berasal dari Desa Nobo dan Nurabelen.
Sedangkan menurut tenaga kesehatan, seorang lansia perempuan dari Desa Nobo berumur 98 tahun yang meninggal tidak memiliki riwayat penyakit saat meninggal.
Salah satu warga terdampak lainnya dari Desa Nurabelen meninggal karena penyakit bawaan sebelum pindah ke posko pengungsian.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah