Warga membantu seorang ibu ketika menerobos genangan air yang membanjiri ruas jalan di persimpangan Jalan Juanda dan Saleh Abas di Pekanbaru, Riau, Senin (9/5). Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Pekanbaru membuat sejumlah kawasan di Pekanbaru digenangi banjir dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pd/16

Medan, Aktual.com – Meski sudah berkurang, namun hingga Selasa (7/6) sore banjir rob akibat air laut pasang masih merendam enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Menurut keterangan salah seorang warga, seluruh halaman di kelurahan di tengah-tengah kota itu masih digenangi banjir pasang. “Sebagian juga ada yang masuk ke perkantoran milik pemerintah,” ujar Sofyan (37), warga Belawan, Selasa (7/6).

Enam kelurahan yang dilanda banjir yakni Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli.

“Air pasang itu mulai naik ke Kota Belawan sejak pukul 14.00 WIB dan kemudian menyusut pukul 18.30 WIB. Tidak ada warga yang mengalami korban jiwa atau mengalami luka-luka akibat fenomena alam itu,” ujar Sofyan.

Banjir rob bercampur limbah terlihat tetap mengenangi Jalan Stasiun, Selebes, Sumatera, Simalungun, Veteran dan beberapa jalan utama di Kota Belawan.

Kata dia, rumah warga yang paling parah terkena banjir berada di Kelurahan Belawan Sicanang dan Bagan Deli. Lokasinya sangat dekat dengan pinggiran pantai di Belawan.

“Bahkan lokasi tersebut banyak dihuni para nelayan tradisional yang kehidupan mereka juga sangat memprihatikan dan tergolong miskin serta perlu mendapat perhatian pemerintah,” ucapnya.

Sofyan menambahkan, warga yang rumahnya tergenang banjir rob itu lebih kurang mencapai 4.000 unit dan rata-rata milik nelayan tradisional. “Sampai saat ini bantuan makanan dari Pemkot Medan belum ada yang mengalir ke lokasi banjir dan begitu juga pendirian Posko Banjir,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara