Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 6 orang ditangkap di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Mereka ditangkap karena diduga hendak demo ‘Jokowi End Game’.
Kasat Reskrim Polres Metri Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana membenarkan penangkapan terhadap enam orang tersebut.
“Iya betul. Ada enam orang,” kata Wisnu, Sabtu (24/7).
Namun demikian, Wisnu tak merinci perihal penangkapan itu. Keenamnya hanya menjalani intograsi petugas.
“Lagi interogasi,” kata dia.
Sementara, Kabag Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto keenam orang yang ditangkap itu tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Masih didalami Reskrim apa peran mereka,” katanya.
Diketahui, seruan demo ‘Jokowi End Game’ muncul di media sosial. Seruan demo itu untuk menuntut penolakan kebijakan PPKM yang beberapa minggu ini telah diterapkan.
Seruan aksi bertajuk ‘Jokowi End Game’ rencananya dilakukan pada 24 Juli dengan melakukan long march dari Glodok ke Istana Negara.
“Mengundang seluruh elemen masyarakat!! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya,” demikian seruan pada poster tersebut.
Sementara, pengamanan kawasan Istana sejak pagi tadi melakukan pengamanan di kawasan Istana Merdeka. Sejumlah aparat polisi berjaga di lokasi dengan peralatan dan kendaraan taktis.
Polda Metro Jaya menyiagakan personel mengantisipasi seruan demo ‘Jokowi End Game’ tolak PPKM. Personel disiapkan untuk melakukan pengamanan hingga pengaturan lalu lintas di titik aksi.
“Ada 3.385 personel,” kata Kabag Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto.
Ribuan personel itu terdiri atas elemen TNI-Polri hingga dari pemda DKI. Ribuan personel itu nantinya akan difokuskan berjaga di kawasan Istana Negara.
Terkait estimasi massa pendemo, Marsudianto enggan berspekulasi. Pihaknya mengantisipasi adanya massa dari pihak luar kelompok yang akan menggelar demonstrasi hari.
“Kita tidak bisa perkirakan karena mungkin nanti ada masa-masa cair ketika mereka bergerak. Itu mungkin akan ada ikut, jadi kita tidak bisa memastikan,” katanya.
Polisi telah mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi. Masyarakat diminta untuk tidak turun ke jalan dan membuat kerumunan di tengah kasus corona yang belum landai.