Bali, Aktual.com – Enam seniman dari Pulau Dewata akan menerima Penghargaan Seni Dharma Kusuma dari Pemerintah Provinsi Bali dalam peringatan Hari Jadi ke-58 provinsi itu pada 14 Agustus 2016.

“Tim Penghargaan Seni Dharma Kusuma telah melakukan seleksi, wawancara dan penilaian langsung terhadap 10 budayawan dan seniman yang merupakan usul dari pemerintah kabupaten/kota se-Bali. Dari hasil penilaian, diputuskan enam seniman berhak menerima penghargaan tersebut,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Jumat (12/8).

Dharma Kusuma merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang seni kepada para seniman yang dinilai berjasa bagi pelestarian, penggalian dan pengembangan seni budaya Bali serta memiiliki karya yang monumental.

Enam seniman yang akan dianugerahi Dharma Kusuma oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika adalah I Nyoman Suarsa (seniman tari Kota Denpasar), Ida Bagus Gede Mambal (seniman pedalangan dari Kabupaten Badung), I Wayan Karda (seniman sastra dari Kabupaten Jembrana), I Made Pada (seniman kriya dari Kabupaten Gianyar).

Kemudian, I Nyoman Arcana (seniman tari dari Kabupaten Buleleng), dan I Nyoman Putra Suarjana (seniman sastra dari Kabupaten Karangasem). Selain mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Bali, mereka juga akan memperoleh medali emas Dharma Kusuma seberat 20 gram dan uang masing-masing Rp9 juta.

“Pemberian penghargaan ini juga didasarkan pada Perda Provinsi Bali No 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Perda Tingkat I Bali No 11 Tahun 1992 tentang Penghargaan Seni,” ucap Dewa Beratha.

Penganugerahan diberikan secara berkesinambungan setiap tahun saat perayaan Hari Jadi Provinsi Bali sejak tahun 1974 kepada mereka yang berhak menerimanya, sebagai wujud pengakuan atas jasa, prestasi dan karya seni yang dihasilkan.

Penghargaan ini juga merupakan salah satu bentuk pembinaan, pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya Bali, sehingga tetap kokoh dan eksis di tengah perkembangan zaman. Dengan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan daya kreativitas masyarakat, khususnya budayawan dan seniman untuk lebih memacu prestasi dalam bidang seni, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.

(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu