Shanghai, Aktual.com – Indonesia tidak menginginkan ada perang dagang dengan China sehingga diharapkan kedua negara sama-sama adil dalam memberlakukan komoditas yang akan masuk.

“Kalau kedua negara tidak mau menyelesaikan pengenaan bea masuk yang bisa menghambat dan akan terus berkepanjangan, apa bedanya dengan perang dagang AS dan China. Itu yang tidak saya kehendaki dengan China,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada pers di Shanghai, Selasa (6/11).

Dikatakannya, Indonesia dan China terus melakukan perundingan antarpejabat tinggi yang pada intinya ingin menyelesaikan hambatan secara bertahap.

Salah satu permintaan Indonesia kepada China, kata Enggar, adalah China terus meningkatkan impor nonmigas dari Indonesia sehingga defisit bisa lebih kecil.

Dikatakannya, permintaan itupun sudah dipenuhi China dengan meningkatkan impor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sehingga defisit perdagangan cenderung berkurang tiap tahun.

“Hal ini juga sesuai dengan janji Presiden Xi Jinping kepada Presiden Jokowi yang bersedia mengurangi defisit perdagangan Indonesia,” katanya.

Dalam kunjungan ke Shanghai kali ini, Mendag Enggartiasto juga sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan China, yang antara lain membahas agar China impor lebih banyak dari Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor nonmigas Indonrsia ke China terus naik dari 13,26 miliar dolar AS paad 2015 menjadi 15,12 miliar dolar AS pada 2016, dan 2017 naik menjadi 21,35 miliar dolar AS. Sementara impor nonmigas Indonesia dari China juga cenderung meningkat, yaitu dari 29,22 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 30,69 miliar dolar AS pada2016, dan 2017 menjadi 25,05 miliar dolar AS.

Jika dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia dalam tiga tahun terakhir (2015-2017) selalu mengalami defisit tapi mulai turun setiap tahun, yaitu 15,96 miliar dolar AS pada 2015, turun menjadi 15,57 miliar dolar AS pada 2016, dan 14,16 miliar dolar AS pada 2017.

Dalam sembilan bulan pertama 2018 (Januari-September) ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar 18,52 miliar dolar AS, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 14,60 miliar dolar AS. Demikian juga impor nonmigas naik menjadi 32,48 miliar dari AS dari 25,05 miliar dolar AS. sehingga dalam sembilan bulan pertama 2018 Indonesia defisit 13,96 miliar dolar AS.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan