Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan pada peluncuran Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Selasa (17/1). Menurut laporan baru Bank Dunia tersebut serangkaian reformasi kebijakan fiskal dan iklim usaha diperkirakan akan meningkatkan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Jelang penutupan program pengampunan pajak (tax amnesty) berakhir pada pukul 00.00 WIB nanti, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyempatkan diri untuk meluncurkan platform kartu terintegrasi dengan data tunggal yang disebut Kartin1.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, platform Kartin1 ini akan menjadi salah satu media integrasi data menuju single identity number (SIN). Selama ini masyarakat Indonesia banyak memiliki kartu dan dengan Kartini1 ini akan semakin terintegrasi.

“Jadi nantinya, kartu Kartin1 ini menjadi sebuah bentuk kultur ketaatan. Sehingga dengan kartu ini, ketaatan membayar pajak akan lebih tinggi, karena terintegrasi dengan kartu lain seperti e-KTP dan kartu lainnya,” ujar Menkeu saat menyambangi para peserta tax amnesty jelang penutupan, di kantor DJP, Jakarta, Jumat (31/3).

Menurutnya, dengan Kartin1 ibaratnya, pihak DJP akan memasuki masa terang benderang setelah melewati era kegelapan. Seperti karya terkenalnya pahlawan Kartini. “Dan pasca tax amnesty ini, setelah ada kegelapan dalam perpajakan dan besok terbitlah terang benderang. Ini harapan kita bahwa DJP akan pindah ke masa lebih benderang,” papar dia.

Dirjen Pajak, Ken Dwijugeasteadi menambahkan, platform Kartin1 dengan SIN ini bisa untuk kelancaran berbagai program pemerintah, seperti pemberian bantuan sosial, insentif pajak, dan pembentukan cashless society.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby