Ankara, Aktual.com – Pihak pemerintah Turki menyebut adanya kemungkinan pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan putera mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dalam pertemuan G20 di Argentina, pekan depan.
Sebagaimana dilaporkan AFP, Jumat (23/11), keduanya memang akan menghadiri pertemuan G20 di Buenos Aires. Pertemuan ini sangat mungkin terjadi lantaran memuncaknya ketegangan di antara kedua negara akibat pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.
Pertemuan ini akan menjadi pertemuan empat mata pertama di antara Erdogan dan MBS usai skandal Khashoggi yang telah menjadi sorotan dunia internasional.
“Bisa jadi (ada pertemuan-red),” sebut juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, merujuk pada kemungkinan pertemuan Erdogan dan MBS.
“Kami memeriksa programnya,” imbuh Kalin seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency.
Belum ada pernyataan dari otoritas Saudi terkait kemungkinan pertemuan antara MBS dan Erdogan ini.
Namun diketahui bahwa MBS sedang melakukan tur kunjungan resmi ke luar negeri pertamanya sejak kemelut pembunuhan Khashoggi mencuat. MBS memulai kunjungannya di Uni Emirat Arab (UAE) sebelum nantinya menghadiri G20 di Argentina.
Dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) bahwa kunjungan MBS ke luar negeri ini dilakukan atas permintaan ayahnya, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Laporan kantor berita UEA, WAM, menyebut MBS disambut Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Mohammed bin Zayed saat tiba di negara itu pada Kamis (22/11).
UEA merupakan sekutu dekat Saudi dan bagian koalisi pimpinan Saudi dalam memerangi pemberontak Houthi di Yaman. Di Abu Dhabi, kedua Putra Mahkota membahas perkembangan ‘kawasan dan internasional’ serta ‘tantangan dan ancaman yang dihadapi kawasan Timur Tengah’.
Secara terpisah, seorang sumber kepresidenan Tunisia menuturkan kepada AFP bahwa MBS dijadwalkan mengunjungi ibu kota Tunis pada Selasa (27/11) pekan depan.
Diketahui bahwa Erdogan sebelumnya terang-terangan menyatakan perintah pembunuhan Khashoggi datang dari ‘level tertinggi’ pada pemerintahan Saudi. Dalam pernyataannya, Erdogan tidak langsung menyalahkan MBS.
Namun sejumlah pihak, termasuk beberapa pejabat Turki dan anggota parlemen Amerika Serikat, meyakini MBS terlibat. Bocoran kesimpulan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang dilaporkan media-media AS mengindikasikan MBS sebagai pemberi perintah pembunuhan Khashoggi.
Otoritas Saudi berulang kali membantah tuduhan soal keterlibatan MBS itu.
Pada 24 Oktober lalu, Erdogan dan MBS diketahui berbicara via telepon untuk pertama kali membahas kasus Khashoggi. Percakapan telepon itu membahas upaya gabungan dalam menyingkap tabir pembunuhan Erdogan.
Namun beberapa waktu terakhir, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengeluhkan kurang kooperatifnya otoritas Saudi terkait penyelidikan kasus itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan