Kendati vaping bukan hal ilegal di Turki namun pembelian atau distribusi rokok elektrik ilegal. Meski demikian, banyak orang yang membeli rokok elektrik melalui distributor daring, yang juga menyediakan cairan untuk dimasukkan ke alat tersebut.
Erdogan merupakan Muslim taat yang dikenal tidak suka alkohol dan merokok. Ia kerap mendesak warga Turki untuk berhenti merokok dan ‘minum’. Pada 2013 pemerintahannya melarang semua iklan, promosi dan sponsor dari produk alkohol dan tembakau di Turki. Produk seperti itu kerap disensor dalam acara TV.
“Mari kita tinggalkan rokok dan minum teh Rize,” kata Erdogan pada Minggu, mengacu pada teh yang berasal dari kampung halamannya di kawasan Laut Hitam. “Saya tidak membuat banyak saran, tetapi sebagai presiden, Saya memberitahu mereka, yang saya sayangi bahwa ini haram (dilarang dalam Islam).”
Vaping, yang banyak dianggap sebagai alternatif lebih aman daripada merokok, sebagian besar tidak diatur. Namun sejumlah negara termasuk Australia, Brazil, India dan Jepang baru-baru ini melarang atau pun membatasi aspek pasar rokok elektrik, sementara Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menarik rokok elektrik rasa dari peredaran.
Artikel ini ditulis oleh: