Ankara, Aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan klaim pemberlakuan keadaan darurat selama tiga pasca upaya kudeta yang gagal tidak bertentangan dengan demokrasi, hukum dan kebebasan.

Sebaliknya, kata dia, pemberlakuan keadaan darurat justru untuk membela, memperluas dan meningkatkan semua nilai itu. “Untuk menghilangkan resiko yang ditimbulkan terhadap kebebasan dan hak rakyat, demokrasi, ketentuan hukum di negara kita, dengan cara yang paling efisien dan cepat,” kata Erdogan, usai gelar pertemuan kabinet, Rabu (20/7).

Seperti dilansir dari Xinhua, Erdogan juga meminta rakyat Turki tidak khawatir. Kata dia, pemerintah telah melakukan tindakan yang perlu, termasuk langkah ekonomi.

Sebelumnya Erdogan juga mencuatkan kemungkinan trlibatnya negara lain dalam upaya kudeta. Dia yakin proses hukum yang segera berjalan akan ungkap dugaan itu.

Sembari dia juga mengakui peristiwa itu bisa terjadi akibat lemahnya intelijen. Jika laporan intelijen tepat, dia yakin upaya kudeta bisa dicegah. Kata Erdogan, lebih dari 9.000 orang telah ditangkap dan bakal dihadirkan ke pengadilan. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara