Jakarta, aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik negara-negara mayoritas Muslim karena dinilai tidak cukup berbuat untuk menghentikan pasukan Israel yang terlibat dalam serangan di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikannya saat konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama enam bulan.
“Kita semua telah menyaksikan bersama bagaimana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia hanya menjadi selembar kertas ketika menyangkut hak hidup bagi anak-anak, perempuan, dan warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” ujar Erdogan pada sebuah acara di Istanbul, dikutip Russia Today, Minggu (10/3/2024).
Erdogan menyoroti kekurangan dalam tindakan kesatuan dunia Islam, meskipun telah ada “kerja keras dan banyak upaya di bidang diplomatik.” Menurutnya, negara-negara Muslim tidak dapat mencegah kematian anak-anak tak berdosa di Gaza akibat kelaparan, peluru, dan bom.
Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Rafah, sebuah kota besar dekat perbatasan Gaza dengan Mesir.
Kota dan sekitarnya menjadi penuh sesak dengan pengungsi setelah Pasukan Pertahanan Israel menginstruksikan warga Palestina untuk melarikan diri dari bagian utara daerah kantong tersebut.
Erdogan menegaskan keterbatasan aksi bersama dunia Muslim dalam menekan Israel untuk mengakhiri operasinya di Gaza. Meski telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Erdogan menyoroti kegagalan dunia Islam dalam menanggapi konflik tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil




















































