Beranda Internasional Erdogan Lobi PM Belanda Soal Penolakan Swedia dan Finlandia di NATO

Erdogan Lobi PM Belanda Soal Penolakan Swedia dan Finlandia di NATO

Presiden Tayyip Erdogan

Ankara, aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku dirinya melakukan pembicaraan panjang dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengenai penolakan keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO.

Pembicaraan, ungkap Erdogan, bahkan akan dilanjutkan dengan percakapan via telepon dengan pejabat dari London dan Helsinki, serta Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Sabtu (21/5).

Seperti diketahui, Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftarkan diri untuk bergabung dengan NATO pada Rabu kemarin. Keputusan tersebut didorong perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari lalu.

Tetapi Turki telah menyuarakan keberatan atas pengajuan keanggotaan tersebut. Turki mengkritik kedua negara tersebut karena memberikan toleransi dan mendukung kelompok teroris.

“Sebagian besar negara anggota UE saat ini mengizinkan organisasi teroris PKK/YPG untuk berpidato di parlemen mereka sendiri. Sementara beberapa memasok mereka dengan senjata dan amunisi,” kata Erdogan pada Jum’at (20/5) kemarin.

“Kami tidak bisa mengatakan ‘ya’ untuk masuknya organisasi teroris ini ke NATO,” imbuhnya seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Erdogan beralasan organisasi teroris masih diizinkan untuk melakukan semua jenis demonstrasi di banyak negara Eropa. Diantaranya Jerman, Swedia, Finlandia, Belanda, dan Prancis.

Dia menuduh negara-negara ini memberikan jaminan kepada kelompok teroris dan menolak permintaan Turki agar para teroris tersebut diekstradisi.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK –yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE– telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson