Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat memerika salah satu drone buatan Turki (Turkish Presidency/ AA)

Beograd, aktual.com – Presiden Turki Recep  Tayyip Erdogan menyebut negara-negara Barat telah melakukan kebijakan provokatif terhadap Rusia. Moskow (sebutan lain Rusia), ungkap dia, seharusnya tidak bisa diremehkan begitu saja.

“Dengan sangat jelas, saya mengatakan bahwa saya tidak melihat sikap Barat (terhadap Rusia) benar. Karena ada sebagian negara Barat yang mengambil kebijakan berbasis provokasi,” kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada pekan lalu.

Sejak pecahnya perang di Ukraina pada Februari kemarin, Turki telah menekankan bahwa mereka mengikuti kebijakan ‘seimbang’ yang telah menghasilkan keuntungan. Seperti kesepakatan bersejarah di Istanbul Juli ini yang membuka blokir ekspor produk biji-bijian dari Ukraina.

Erdogan pun memprediksi perang Rusia-Ukraina ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Dia kembali menegaskan Rusia tidak boleh diremehkan oleh siapapun.

“Saya katakan kepada mereka yang meremehkan Rusia, Anda telah melakukan kesalahan. Rusia bukanlah negara yang bisa diremehkan,” kata dia.

Dikutip dari Anadolu Agency, Presiden Turki juga menegaskan kembali kebijakan seimbang Ankara antara Rusia dan Ukraina untuk membantu menyelesaikan krisis kedua negara itu.

Kebijakan Turki menjaga jalur diplomasi terbuka dengan Rusia juga membuat Turki menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tertinggi untuk para pejabat dari Moskow dan Kyiv sejak perang dimulai.

Selama kunjungan Erdogan di pemberhentian kedua dalam tur ke tiga negara Balkan, Turki dan Serbia menandatangani tujuh perjanjian di berbagai bidang. Seperti ekonomi, industri, dan teknologi, termasuk protokol yang memungkinkan perjalanan bebas paspor bagi warga dua negara tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson