“Pernyataan Anda tentang “satu bangsa, satu bendera, satu negara, satu negara” dalam pidato kemenangan Anda adalah tanda sejati seorang negarawan dalam menyatukan pihak-pihak yang bertikai setelah pemilihan yang keras,” katanya.
“Kami di Malaysia juga akan melalui babak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bangsa kami setelah kemenangan partai koalisi saya untuk pertama kalinya. Menutup peringkat dan menyatukan faksi yang berbeda adalah tugas pertama kami dalam membawa bangsa kita ke depan,” katanya.
Ketika memulai masa jabatan kedua sebagai presiden Turki, ujar Anwar, dirinya menantikan untuk melanjutkan hubungan kerja tersebut meskipun kali ini bukan sebagai pemimpin oposisi Malaysia tetapi sebagai peserta dalam pemerintahan dan kepemimpinan baru di Malaysia.
“Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk juga menyampaikan penghargaan saya atas dukungan dan persahabatan Anda yang berkelanjutan selama ini, terutama selama penahanan saya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara