Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan (kiri) melakukan konferensi pers bersama saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/7). Dalam pertemuan tersebut kedua negara membahas kerjasama bidang ekonomi, ekspor, pariwisata, pendidikan serta industri pertahanan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Ankara, Aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memastikan negaranya akan terus membuat industri pertahanan secara mandiri meskipun sejumlah kelompok kepentingan di internasional berusaha melakukan penawaran dan membuat ketergantungan. Erdogan bahkan mengatakan Turki sudah berhasil membangun industri pertahanannya ke tingkat yang lebi maju.

“Turki membuat industri pertahanannya mandiri meskipun ada ‘geng-geng global’. Kami telah mengangkat industri pertahanan kami ke liga (tingkat) raksasa meskipun geng-geng global telah berusaha membuat kami bergantung pada mereka,” kata Erdogan dalam pertemuan Konfederasi Serikat Buruh Pegawai Negeri di Istanbul, Minggu (14/11) kemarin.

Dilansir dari Anadolu Agency, salah satu pemimpin Islam kharismatik ini juga menjelaskan Turki sudah memiliki drone asli, drone bersenjata, dan kendaraan udara tempur tak berawak yang diberi nama Akinci. Erdogan mengklaim perkembangan dan kemajuan ini membuat Turki tidak akan tunduk pada tekanan kelompok internasional.

Menurut Erdogan, tekanan terhadap Turki tampak secara kasat mata. Misalnya dengan menekankan upaya untuk meningkatkan standar demokrasi melalui provokasi, tuntutan kudeta dan pembunuhan politik.

“Kami (Turki) tidak pernah menyerah pada tekanan internal atau eksternal. Kami telah memperkuat demokrasi kami meskipun ada ancaman kudeta. Kami telah menumbuhkan ekonomi kami meskipun segelintir elit telah membuat kebiasaan menjadi kaya tanpa bekerja” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Megel Jekson