Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecat Rudy Hendra Prastowo dari posisi Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) dan digantikan oleh oleh Hartanto Wibowo, yang sebelumnya merupakan Direktur PLN Batu Bara, anak usaha PLN.

Perubahan susunan direksi itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor SK-2/MBU/01/2022 pada tanggal 6 Januari 2022.

“Saya baru saja tandatangani surat pergantian Direktur Energi Primer PLN dengan saudara Hartanto Wibowo yang merupakan top talent yang ada di PLN,” ungkap Erick di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (6/1).

Keputusan tersebut tak lepas dari permasalahan krisis pasokan batu bara yang terjadi di PLN. Kondisi itu membuat 10 juta pelanggan listrik PLN terancam mengalami pemadaman karena 20 pembangkit tidak mendapat pasokan batu bara.

“Jadi saya juga minta sama saudara Hartanto hal-hal yang kita alami seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” imbuh dia.

Padahal, lanjut Erick, Indonesia kaya akan sumber daya alam termasuk batu bara dan LNG. Oleh sebab itu, ia menilai, dari komposisi penggunaan untuk listrik sudah seharusnya pasokan batu bara aman dan tidak ada krisis energi.

“Banyak negara tidak punya sumber daya alam dan tidak alami krisis energi. Maka artinya ini ada sesuatu yang harus kita perbaiki bersama-sama,” jelas Erick.

Adapun dengan perubahan terbaru maka kini susunan Direksi PLN yaitu:

– Direktur Utama: Darmawan Prasodjo

– Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi

– Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Sari

– Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly

– Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Yusuf Didi Setiarto

– Direktur Energi Primer: Hartanto Wibowo

– Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto

– Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan: Adi Lumakso

– Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS

– Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Adi Priyanto

 

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra