Jakarta, aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir menilai tidak akan ada perusahaan BUMN yang stabil jika sering terjadi pergantian pengurus, baik komisaris ataupun direksi setiap tahunnya.

“Mana ada kestabilan dalam suatu perusahaan, kalau sering terjadi pergantian kepemimpinan setiap tahun,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (10/1).

Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya menginginkan semua perusahaan BUMN baik 15 BUMN besar maupun BUMN-BUMN lainnya jangan sampai berganti-ganti dewan direksi dan komisarisnya.

“Jika bisa para pengurus BUMN yang ada menyelesaikan masa tugasnya sebagai pemimpin,” kata Erick Thohir.

Namun, menurut Menteri BUMN tersebut, kalau mereka tidak selesai sesuai masa tugasnya, maka terdapat catatan alasan kenapa diganti.

Pergantian pengurus BUMN tersebut bisa terkait Key Performance Index (KPI) karena tidak mencapai target atau secara operasional menyalahi tata kelola korporasi baik dan bersih (good corporate governance).

Sebelumnya Kementerian BUMN menegaskan para pimpinan BUMN tidak perlu melakukan lobi-lobi untuk mempertahankan jabatan karena yang penting mereka tetap mengedepankan atau memprioritaskan profit perusahaan.

Menteri BUMN Erick Thohir dengan tegas menyampaikan bahwa kalau profit minimal atau bottom line BUMN baik, maka pimpinan BUMN tidak perlu merasa khawatir posisinya terancam.

Erick Thohir juga sempat melontarkan pernyataan keras terkait beberapa eksekutif BUMN yang bergaya hidup mewah, di kala perusahaan BUMN yang dipimpinnya merugi.

Menurut dia, bukan tidak boleh untuk sesuatu yang memang layak didapatkan, namun harus punya hati dan akhlak ketika perusahaannya merugi maka para pimpinan BUMN tersebut juga harus menjalani gaya hidup prihatin atau sederhana.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto