Jakarta, Aktual.com – Mahkamah Agung resmi melantik Erwin Riyanto sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini, Rabu (17/6). Erwin menggantikan Halim Alamsyah yang berakhir masa jabatannya pada Juni 2015.
“Saya bersumpah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-sebaiknya dengan penuh tanggung jawab,” kata Erwin saat mengucapkan sumpah.
Sebelumnya, Erwin Riyanto dinyatakan lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh Komisi XI DPR RI yang kemudian disahkan dalam Sidang Paripurna.
Dalam uji kelayakan, Erwin mengungkapkan bahwa pasca krisis 1998 dan 2008 perbankan nasional tumbuh secara agresif. Namun sayang, justru kondisi tersebut membuat perekonomian nasional tidak stabil.
Masih dalam uji kelayakan, pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Perwakilan Singapura BI ini mengatakan, jika terpilih akan meningkatkan penguatan kebijakan makroprudensial. Alasannya, saat ini semua kebijakan masih fokus di perbankan karena rata-rata bank menjadi holding dari konglomerasi keuangan.
Selain itu, untuk mendorong pemerataan ekonomi di semua daerah, Erwin bakal meningkatkan komunikasi antar sektor keuangan di daerah. “Kondisi kemajuan di daerah memiliki tingkat kesenjangan yang tinggi. Jawa sebagai pusat industri dan pertanian memiliki pertumbuhan ekonomi stabil, yang lain, tergantung tambang, pertumbuhan ekonominya dipengaruhi harga,” katanya pada 20 April 2015.
Oleh sebab itu, program yang diusung oleh mantan Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 BI ini adalah meningkatkan komunikasi sektor keuangan ke kantor-kantor daerah. Lalu percepatan informasi yang terintegrasi. “Penguatan sinergi dalam perumusan regulasi. Peran FKSSK perlu ditingkatkan. Diperlukan pengalaman dan kemampuan,” lanjutnya.
Adapun strateginya, memperkuat kerja sama antara BI dan OJK untuk menjaga nilai tukar rupiah. “Gejolak kurs tidak terlepas dari tingkah laku pelaku ekonomi. Pengawasan perlu ditingkatkan,” tandas dia.
Lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan Pasca Sarjana University of Illinois USA ini terpilih untuk menempati posisi strategis di BI sebagai Deputi Gubernur Bidang moneter dan makro-prudensial setelah mengalahkan dua kandidat lainnya yakni Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati dalam perhitungan suara (voting). Erwin diketahui mendapat 42 suara. Sementara pesaingnya yakni Dody Budi Waluyo mendapat 5 suara dan Hendy Sulistiowati hanya 2 suara. Sedangkan 4 suara dinyatakan tidak sah.
Artikel ini ditulis oleh: