Jakarta, Aktual.com – Seperti jamak diketahui, dalam dunia politik pasti terjadi dinamika yang rumit. Jargon sakral, bahwa tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik yang ada hanya kepentingan abadi, seolah menemukan titik kebenarannya. 

Seperti halnya, di pilkada Surabaya 2020, terjadi persaingan sengit antara dua paslon, Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin – Mujiaman.

Timses Eri Cahyadi-Armuji yang menggunakan tagline meneruskan kebaikan sebagai jurus andalannya, disinyalir hanya mendompleng nama besar Risma dan tidak memiliki program yang jelas. Sedangkan Machfud Arifin – Mujiaman mengusung tagline Maju Kotane, Makmur Wargane. Karena melihat masih banyak warga Surabaya yang jauh dari kata makmur, dan hidup di bawah garis kemiskinan.

Perlu diketahui, delapan partai, yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, PAN, dan PKS sudah memastikan mendukung mantan Kapolda Jatim, Machfud Arifin, untuk maju sebagai calon Walikota Surabaya di Pilkada 2020 ini. 

Sedangkan PDI Perjuangan, sebelum akhirnya memberikan rekomendasi kepada pasangan Eri Cahyadi – Armuji untuk melaju menjadi calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, sempat terjadi konflik internal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid