Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan - Alih Kelola Blok Mahakam. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan - Alih Kelola Blok Mahakam. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)

Jakarta, Aktual.com – Energy Watch Indonesia (EWI) telah mengidentifikasi penyebab rendahnya serapan anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM pada kinerja hingga Oktober tahun Ini.

Meskipun hal ini sudah lazim terjadi dan tidak mengagetkan, namun secara khusus dia menspesifikasikan rendahnya serapan tahun ini lebih pada faktor dinamika kekuasaan di Kementerian itu.

“Khusus dikementrian ESDM bahwa rendahnya serapan anggaran ini dipengaruhi gaduhnya Kementerian ESDM dalam pergolakan posisi jabatan Menteri,” ujar Direktur Eksekutif Ferdinand Hutahean, di Jakarta, Jumat (11/11).

Selain itu, memang kata Ferdinand; perencanaan pembangunan berbagai proyek tidak memiliki perencanaan yang matang serta mekanisme tender proyek masih dirasa rumit.

Untuk itu saran Ferdinand, supaya ada peningkatan dan perbaikan kinerja, hendaknya menteri ESDM, Ignasius Jonan melakukan konsolidasi internal serta melalukan evaluasi program agar menemukan solusi setiap kasus yang dihadapi.

“Solusinya adalah, memperbaiki perencanaan dan memperbaiki mekanisme tender agar bisa cepat diselesaikan serta menghindari penumpukan anggaran,” tandasnya.

Sebagaimana telah disampaikan, serapan anggaran Kementerian ESDM dirasa masih jauh dari target, apalagi sisa waktu akhir tahun tinggal hanya kurang dari dua bulan. Diketahui hingga bulan Oktober 2016, serapan Kementerian yang dipimpin Ignasius Jonan, baru sebesar 48.29 persen atau sebesar Rp3.7 triliun.

“Realisasi anggaran di tahun 2016 Tercatat pada bulan Oktober 48.29 persen. Kalau sampai 7 November 2016, realisasi anggarannya sudah 50.8 persen,” ungkap Jonan.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka