Aceh, Aktual.com – Dinas Pengairan dan Energi Sumber Dayah Mineral (ESDM) Aceh Utara, Minggu (14/6), juga sudah menurunkan petugas ke lokasi sumur bor yang mengeluarkan gas. Mereka mengambil sampel air, lumpur dan batu dari sumur bor yang menyemburkan gas setinggi 50 meter itu.
“Semburan batu dan lumpur sudah berhenti malam kemarin. Kemungkinan besar karena gas yang berada dalam sumur bor tersebut sudah habis keluar dari celah lapisan bumi. Kejadian tersebut juga pernah terjadi sebelumya di kawasan Aceh Utara,” ujar Kepala Dinas Pengairan dan ESDM Aceh Utara Mawardi dihubungi Aktual.com.
Disebutkan, ketinggian semburan tersebut tidak seperti yang terjadi di Lapang. Selain itu, kawasan itu harus dihindari jangkauan masyarakat, karena bisa membayakan keselamatan masyarakat. “Gas dalam sumur bor itu mudah terbakar, lokasi sumur bor harus dipolice line (garis polisi), agar warga tak mendekat,” terang Mawardi.
Untuk memastikan kandungan dalam sumur tersebut, petugas sudah mengambil sampel tadi untuk diuji pada laboratorium. Setelah ada hasil lab, baru dipastikan kandungannya. “Di kawasan itu masih ada gas sejenis itu, jika digali dengan kedalaman yang lebih dalam, meskipun tak mencapai 100 meter,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah sumur bor menyemburkan gas, lumpur dan batu setinggi 50 meter ke arah udara. Akibatnya, dua atap rumah dan satu surau rusak.
Artikel ini ditulis oleh: