Jakarta, Aktual.com – Pemerintah lewat Kementerian ESDM meminta PT Pertamina (Persero) melakukan subsidi silang dari hasil keuntungan perusahaan itu untuk merealisasikan keinginan Presiden Jokowi agar membuat penyelarasan harga BBM di Papua.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja menjelaskan Program “Satu Harga BBM di Papua” yang didengungkan Presiden Jokowi pada Senin (17/10) lalu.
“Dulu karena enggak ada jalan, enggak ada bandara, maka BBM jadi mahal di sana. Nah sekarang bandara oleh Perhubungan sudah dibangun, Pertamina menyiapkan pesawat khusus kan ke daerah-daerah yang sangat terpencil itu, harga BBM nya bisa kita turunkan di situ walaupun ongkosnya sebenarnya besar sekali,” jelas Wirat di Jakarta, Kamis (20/10).
Wirat menambahkan progrma ini dapat berjalan karena keuntungan Pertamina dari Penjualan BBM di Wilayah Indonesia Barat akan menutupi besaran biaya distribusi di wilayah Provinsi Papua.
“Jadi cross subsidi lah, Pertamina merugi di sisi timur, tapi di sisi barat kan profitnya besar, jadi saling mengisi,” tandas dia
Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan