Jakarta, Aktual.com – Pemerintah klaim terjadi penghematan hingga 50 persen pada konsumen gas rumah tangga jika pemerintah berhasil membangun infrastruktur jaringan gas rumah tangga (jargas).
Lebih lanjut, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja merasa optimis karena program ini dirasa akan mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Menurut dia, dengan Jargas masyarakat akan merasa lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan LPG tabung.
“Harga gas tentu jadi lebih murah. Misalnya untuk rumah tangga, kalau keluarga biasanya beli 3 tabung LPG, kan sekitar Rp 60.000 per bulan. Kalau gas rumah tangga hanya Rp 30.000-35.000 per bulan. Lebih hemat 40-50 persen, tidak perlu menenteng tabung, dan sebagainya,” kata Wirat secara tertulis, Rabu (5/4).
Untuk diketahui, Pembangunan jargas rumah tangga ini diutamakan bagi daerah penghasil gas, sehingga diharapkan masyarakat setempat menerima manfaat yang sebesar-besarnya.
Pada tahun ini, pemerintah merencanakan pembangunan 60.000 sambungan rumah (SR) dengan dana APBN sebesar Rp 1,4 Trilliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka