Jakarta, Aktual.com – Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) menargetkan porsi pembangkit dari energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur akan mencapai 65 persen di 2020.
“Untuk mencapai porsi energi terbarukan 65 persen, kita butuh investasi sebesar 428,4 juta dolar AS,” kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Maritje Hutapea di Kupang, Jumat (4/11).
Menurutnya, sampai Desember 2015 sudah dua investor yang bersedia membangun pembangkit EBT di Sumba yakni Eren/Pace Energy dan PT. Aria Watala Capital.
Eren/Pace Energy sendiri akan didukung oleh Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-I) merencanakan membangun proyek hybrid surya-angin 10 mega watt (MW) terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 4 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 6 MWp dilengkapi baterai berkapasitas 15 MW di Desa Hamba Praing, Kecamatan Haharu, Sumba Timur.
“Sementara itu untuk PT. Aria Watala Capital akan membangun PLTS dua unit di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat yang akan di-hybrid dengan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) milik PLN,” ujarnya.
Sampai denghan tahun 2016, total kapasitas EBT di daerah itu telah mencapai 6,76 MW dengan total nilai investasi sebesar Rp160 miliar, dan untuk 2017, program ini akan mendapatkan investasi yang cukup signifikan melalui program Kerjasama Kemitraan Hijau antara Hivos dan MCA-I sejumlah USD 4,7 juta atau setara Rp60 miliar.
“Kontribusi energi terbarukan juga telah mulai mengambil peranan pada bauran energi Pulau Sumba yang telah mencapai 12,70 persen, dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2010 belum ada kontribusi energi terbarukan pada pemenuhan kebutuhan energi di Pulau Sumba,” ujarnya.
Dia menyebutkan infrastruktur yang terbangun terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), PLTS, PLTB, serta bentuk-bentuk pengembangan energi terbarukan seperti biogas untuk penerangan dan memasak.
Selain itu Kios Energi untuk pengadaan lampu solar home system (SHS) dan charging station), solar water pumping untuk irigasi pertanian, pompa Barsha untuk irigasi pertanian, smart Penerangan Jalan Umum (PJU), dan tungku hemat energi.
Lebih lanjut ia mengatakan, keberadaan dari EBT di pulau Sumba sendiri memberikan dampak yang sangat signifikan hal tersebut terbukti dengan adanya rasio elektrifikasi yang diprediksi naik mencapai 95 persen dari posisi 2016 sebesar 42,67 persen meningkat signifikan dari 2010 sebesar 24,5 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka