Jakarta, Aktual.co — Pemerintah akan menugaskan PT Pertamina (Persero) membangun dan mengoperasikan pipa gas ruas Semarang-Cirebon-Balongan yang dibangun dengan dana APBN secara tahun jamak (multiyears). Opsi tersebut diambil dengan alasan pelaksana sebelumnya yakni PT Rekayasa Industri tidak juga membangunnya.
“Rekind sudah mengembalikan hak khusus ruas Cirebon-Semarang itu ke pemerintah, sehingga opsinya pemerintah yang meneruskan,” ujar Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja sebelum rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (11/2).
Menurut dia, pemerintah akan memakai skema penyertaan modal negara (PMN) untuk membangun pipa sepanjang 270 km tersebut.
“Jadi, pemerintah yang membiayai dan Pertamina yang membangun serta mengoperasikannya,” katanya.
Pertamina, berhak mendapat PMN karena 100 persen dimiliki negara. Skema serupa juga telah dilakukan pada pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM untuk menugaskan Pertamina tersebut.
Wiratmaja juga mengatakan, pada 2015, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk proyek pipa Semarang-Cirebon-Balongan senilai Rp112,5 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk survei, penyiapan lahan, dan desain rinci (front end engineering design/FEED).
“Selanjutnya, APBN pada tahun-tahun ke depan akan membiayai tahapan proyek berikutnya,” ujarnya.
Pada 2016, kebutuhan dana APBN mencapai Rp2,25 triliun yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan konstruksi. Terakhir, pada APBN 2017 akan dialokasikan Rp1,5 triliun untuk kegiatan konstruksi hingga proyek beroperasi. Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan Rp3,86 triliun.
“Kalau berjalan lancar, maka pada 2017, pipa sudah beroperasi,” ujarnya.
Untuk pasokan gas, menurut dia, akan berasal dari fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification/FSRU) di Jakarta milik PT Nusantara Regas dan yang akan dibangun di laut utara Semarang.
“Dengan demikian, industri akan berkembang di Jateng, tidak hanya Jabar dan Banten,” ujarnya.
Pola PMN, lanjut Wiratmadja, akan dilakukan juga pada pembangunan pipa gas ruas Balikpapan-Samarinda sepanjang 130 km. Pada 2015, APBN akan mengalokasikan dana Rp29,25 miliar untuk survei, penyiapan lahan, dan FEED. Lalu, pada 2016, akan dialokasikan Rp585 miliar untuk pembebasan lahan dan konstruksi dan 2017 Rp390 miliar untuk kegiatan konstruksi hingga operasi. Kebutuhan dana total sampai pipa Balikpapan-Samarinda beroperasi adalah Rp1,004 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














