Jakarta, Aktual.co — Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) mengaku geram dengan pernyataan Staf Khusus Menteri ESDM Widyawan Prawiraatmaja yang menyatakan bahwa Pemerintah berharap Pertamina menggandeng kembali Total sebagai bentuk keadilan, sebab selama ini Total sudah berinvestasi mengelola Blok Mahakam. Hal tersebut dianggap sebagai sikap meragukan potensi anak bangsa.

Menurut Ketua Umum eSPeKaPe Binsar Effendi Hutabarat, Pertamina sudah menegaskan kesiapan mengelola Blok Mahakam sebagaimana isi dalam surat resmi Plt. Direktur Utama Pertamina Muhamad Husen kepada Menteri ESDM Sudirman Said pada 27 November 2014.

“Surat tersebut adalah penegasan kembali minat Pertamina untuk siap mengelola Blok Mahakam yang telah disampaikan kepada Pemerintah sejak tahun 2008,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (25/12).
 
Binsar menjelaskan, Pertamina telah memiliki kemampuan secara teknis dan finansial untuk mengelola Blok Mahakam. Pertamina terbukti sukses meningkatkan produksi secara signifikan di Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang saat diakuisisi Pertamina dari British Petroleum (BP) pada tahun 2009, produksinya hanya 21.000 barel per hari (bph) dan saat ini menjadi 46.000 bph. Menyusul Blok West Madura Offshore (WMO) yang saat dikelola Kodeco produksinya tinggal 13.000 bph, tapi kini oleh Pertamina pasca pengambilalihan, sudah berproduksi dan mencapai 22.000 bph.

“Apa hasil anak bangsa sendiri ini yang terus menerus diragukan oleh Widyawan,” ungkapnya geram.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka