Jakarta, Aktual.com – Ethiopia mengambil keputusan luar biasa dengan merencanakan untuk segera menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secara total. Menteri Transportasi Ethiopia, Alemu Sime, mengungkapkan bahwa negaranya mengeluarkan 6 miliar Euro (Rp102 Triliun) hanya untuk mengimpor bensin dan solar pada tahun lalu.
Menteri Sime menyatakan, langkah ini penting mengingat keberlanjutan finansial dan tingkat polusi yang tinggi di berbagai kota di Ethiopia. Pihaknya berencana melarang kendaraan non-listrik masuk ke negara ini, baik kendaraan lama maupun yang baru.
Pemerintah Ethiopia akan fokus pada pembangunan infrastruktur pengisian daya di seluruh negeri, seiring dengan rencana pelarangan kendaraan non-listrik. Larangan ini akan ditegakkan ketat, dengan pemilik kendaraan wajib menjalani uji emisi yang ketat. Kendaraan yang tidak lulus uji emisi tidak lagi memenuhi syarat untuk diservis dan harus ditarik dari jalan raya.
Ethiopia memiliki sekitar dua juta kendaraan, sebagian besar berusia lebih dari 20 tahun. Kendaraan lama dikenai pajak tinggi, mendorong importir untuk membawa kendaraan baru ke negara tersebut. Sebaliknya, importir mobil dengan emisi rendah mendapat keringanan pajak, dan mobil listrik lokal didukung dengan insentif yang besar.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil