Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Daerah memberikan raport merah kepada Presiden Joko Widodo. Penilaian tersebut berdasarkan evaluasi kinerja kabinet dan kebijakannya yang terjebak gagasannya yaitu nawacita dan revolusi mental.
“Setiap langkah presiden perlu dievaluasi. Intinya adalah menurut komite, raport Jokowi sesuai warna yang dia gemari, yaitu merah,” ujar Wakil Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi pada diskusi ‘Raport Kabinet Kerja Jokowi’ di DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (15/4).
Fachrul menuturkan, ada dua hal simbol politik yang gagal dientaskan Jokowi, yakni Nawacita dan Revolusi Mental, yang justru membuatnya terjebak dalam implementasinya.
Kemudian, dua gagasan tersebut malah memunculkan kekecewaan para pendukungnya yang menelurkan perlawanan.
“Soal Nawacita, Jokowi terjebak retorika-retorika politik, sementara realisasi tidak seperti yang digambarkan. Maka muncul kekecewaan bahkan pengusung dalam pelaksanaannya. Banyak sekali kekecewaan yang terakumulasi jadi perlawanan di masa datang. Contoh ada gerakan resistensi 20 Mei nanti, bahkan ada fungsionaris partai yang mengkrtirik lemahnya pemerintahan Jokowi,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, mengenai Revolusi Mental dikhawatirkan akan menjadi bumerang yang jadi olok-olok dilapangan, karena pada kenyataannya revolusi mentral justru tidak terwujud.
“Buktinya Pemerintah masih intervensi yang sentralistik tentang undang-undang desa. Katanya program kemandirian, mandiri tapi intervensi,” kata Fachrul.
Artikel ini ditulis oleh:

















