Jakarta, Aktual.com — Penurunan harga minyak dunia yang mencapai 70 persen dalam 18 bulan terakhir, mengakibatkan kinerja perusahaan migas dunia rata-rata merosot 40-70 persen.
“Akibatnya beberapa perusahaan dunia juga melakukan pemutusan hubungan kerja dan juga pemangkasan anggaran untuk tahun ini. Tidak kurang dari 200.000 pekerja migas dan jasa penunjang migas di seluruh dunia harus kehilangan pekerjaan,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean, di Jakarta, Senin (25/1).
Selain itu, beberapa perusahaan melakukan penundaan dan pengurangan investasi secara signifikan, lanjutnya, jika pada 2015 realisasi investasi mencapai USD595 miliar dolar akan dapat menjadi hanya USD522 miliar tahun ini.
Penurunan harga minyak mentah (crude oil) yang sangat tajam akhir-akhir ini, hendaknya disikapi bijak dan waspada oleh pemerintah dan masyarakat. Bahkan, di Arab Saudi, saat harga minyak dunia sedang turun sekarang ini, mereka menaikkan harga BBM 50 persen, karena negara tersebut mengalami defisit setelah menyubsidi minyak secara besar-besaran.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka
