Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean mengaku tidak kaget atas Pengunduran diri Maroef Sjamsoedin dari kursi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

Dia menyatakan kemunduran tersebut sesuai dengan prediksinya yang melihat kegagalan Maroef Sjamsoeddin dalam memenuhi harapan Amerika Serikat terhadap keberlangsungan operasi Freeport di Indonesia.

“Bukanlah sesuatu yang mengagetkan dan sama sekali tidak perlu diapresiasi. Tentu ini sesuatu yang sudah kita prediksi pasti terjadi ditengah keterpurukan Freeport Mcmoran dan pengunduran diri Jim Bob beberapa waktu lalu serta ketidak pastian masa depan Freeport Indonesia pasca 2021,” tulis Ferdinand melalui pesan elektronik kepada Aktual.com Selasa, (19/1).

Menurut Ferdinand, pada awalnya Maroef Sjamsoedin diharapkan akan mampu memuluskan masa depan Freeport di Papua melihat latar belakang Maroef sebagai mantan Waka BIN dan adik dari Let.Jen Safri S yang sangat dekat dengan presiden SBY waktu itu.

Namun ternyata semua itu tidak membuat situasi sesuai harapan pemilik Freeport dan tidak sesuai harapan Amerika.

Ditambah lagi langkah blunder Jim Bob dan Maroef yang membuka rekaman skandal papa minta saham, sehingga menggelorakan publik kepada semangat nasionalisme dan anti Freeport.

“Justru semakin menggelorakan semangat nasionalisasi tambang Freeport. Inilah yang paling memaksa bagi Maroef untuk mundur atau dipaksa mundur” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan