Jakarta, Aktual.co — “Vice President of Public and Government Relations at” PT Exxon Mobil Indonesia, Erwin Maryoto, menyatakan pekerjaan proyek migas Blok Cepu sudah terealisasi 95 persen.
“Pekerjaan pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu mulai dari engineering, procurement, and construction/EPC I, hingga V EPC itu kami targetkan selesai pada tahun ini,” katanya di Bojonegoro, Rabu (4/3).
Menurut dia, bersamaan dengan selesainya proyek EPC I sampai V, produksi minyak Blok Cepu yang saat ini rata-rata 40 ribu barel/hari, akan menjadi 165 ribu barel/hari.
“Ya, pokoknya produksi puncak 165 ribu barel/hari tahun ini sudah bisa direalisasikan,” ucapnya, menegaskan.
Yang jelas, masih menurut dia, pekerjaan proyek migas Blok Cepu EPC II, III dan IV sudah terealisasi 100 persen.
“Kekurangan pekerjaan 5 persen itu dari proyek EPC I dan V, yang dikerjakan PT Rekayasa Industri (Rekin) dan PT Hutama Karya (HK),” jelasnya.
Namun, ia optimistis pekerjaan yang masih tersisa sekitar 5 persen tersebut bisa diselesaikan dalam tahun ini.
Ia menjelaskan produksi minyak Blok Cepu sekitar 40 ribu barel/hari, di antaranya 10 ribu barel sudah didistribusikan melalui jaringan distribusi dari lapangan Banyuurip di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, ke laut lepas di Tuban.
Produksi minyak itu, lanjut dia, ditampung di Kapal “Gagak Rimang”, sebelum akhirnya didistribusikan kepada pembeli.
“Soal pengiriman minyaknya sampai ke Singapura, juga didistribusikan ke kilang yang ada di Tanah Air,” jelasnya.
Menyinggung permintaan kontraktor lokal, ia menjelaskan permintaan kontraktor lokal tersebut bisa menyangkut pekerjaan perawatan fasilitas produksi minyak Blok cepu, setelah proyek selesai.
Namun, ia mengaku belum bisa memberikan jawaban soal permintaan kontraktor lokal yang ingin memperoleh pekerjaan sekitar 20 persen dari total pekerjaan perawatan.
“Akan kita bahas bersama dulu, tapi pekan depan akan memberikan jawaban soal permintaan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro Soehadi Mulyono, mendesak EMCL memastikan bahwa kontraktor lokal bisa memperoleh pekerjaan sekitar 20 persen dari total pekerjaan.
“Langkah memberikan pekerjaan kepada kontraktor lokal merupakan usaha memberdayakan potensi lokal,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













