Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi Nasdem, Kurtubi turut menyoroti kinerja dua tahun Pemerintahan Jokowi-JK, terutama pada sektor Kementerian ESDM yang selama ini menjadi mitra kerjanya di DPR.
Menurut Kurtubi, selama dua tahun yang telah dilalui pemerintah, tidak banyak hal yang menjadi gebrakan. Dari sektor Migas ujarnya, hanya berjalan melanjutkan program yang sudah ada dan malah semakin tidak menguntungkan bagi Indonesia.
“Ya di Migas, tidak banyak yang dicapai karena melanjutkan yang sudah ada, seperti lifting yang sangat rendah, cost recovery yang tinggi, impor BBM yang sangat besar 60 persen dari kebutuhan,” katanya di Jakarta, Kamis (20/10).
Sedangkan terkait penyelarasan satu harga BBM di Papua menurutnya bukanlah sebuah bentuk prestasi meskipun harus diberi apresiasi, karena sanggahnya hal itu memang sudah seharusnya dilakukan karena telah menjadi amanah konstitusi untuk memberikan kesamaan hak kepada rakyat Indonesia.
Kemudian untuk sektor kelistrikan masih mencari solusi berbagai proyek mangkrak dari program prioritas pemerintah yakni pengadaan listrik 35.000 MW.
Untuk sektor Minerba dia melihat masih berkutat seputar permasalahan larangan ekspor Mineral mentah oleh pemerintah dan belum selesainya pembangunan smelter serta industri turuannya sebagai wujud hilirisasi pertambangan.
“Di sektor Minerba, yang kontroversial masih di seputar relaksasi ekspor yang menurut UU mestinya enggak boleh lagi diberikan izin ekspor,” pungkasnya.
Dadangsah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan