Ketua Komite Etik Munaslub Golkar, Fadel Muhammad.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR asal Fraksi Golkar, Fadel Muhammad mengaku sempat kecewa dengan perkembangan yang ada di Kementerian ESDM. Namun begitu, Fadel sendiri meyebutkan bahwa sosok Archandra Tahar adalah sosok yang pintar.

“Dia (Archandra) orang pintar dan saya kenal karena dia adik kelas saya di ITB. Tetapi menjadi menteri itu tidak hanya harus pintar, melainkan mesti punya (kekuatan) politik dan loyalitas tinggi kepada bangsa dan negara,” ujar Fadel, seusai mengikuti Sidang DPR/DPD, di Gdeung DPR, Jakarta, Selasa (16/8).

Untuk itu, kata dia, pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang hati-hati ke depannya dalam menentukan sikap.

“Tetapi syukur, Presiden sudah mengambil sikap untuk memberhentikan yang bersangkutan. Dan kita minta untuk segera menentukan calon yang baru agar bisa cepat bekerja,” ujarnya.

Apalagi memang tugas Menteri ESDM sudah menunggu di depan mata. Terutama pembahasan anggaran dengan Komisi VII DPR.

“Iya Presiden harus cepat mengangkat penggantinya. Kalau bisa minggu depan sudah terisi. Mengingat ada pembahasan anggaran 2017 dan penyesuaian anggaran 2016 yang memang penting sekali,” ungkap dia.

Soal penggantinya yang sementara, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Fadel menyebutkan, ada tiga agenda besar yang harus diselesaikan. Pertama, soal APBN 2017 yang di depan mata.

Kedua, pembahasan UU Minerba. Dan ketiga, UU Migas serta masalah-masalah lampau yang ditinggalkan oleh Sudirman Said terkait penunjukan penunjukan proyek-proyek secara langsung.

“Kami dari Komisi VII, tidak mau campur tangan terhadap proyek-proyek tersebut yang besar yang ditunjuk langsung. Tapi itu harus segera diselesaikan. Apalagi sektor ESDM ini, menjadi salah satu kementerian penting di negeri ini selain pangan dan kemaritiman,” tandasnya.

Ketika disinggung, apakah calonnya dari Partai Golkar, Fadel dengan pasti menyebutkan, Golkar selalu punya kader yang banyak jika memang dibutuhkan untuk mengisi posisi Menteri ESDM.

“Kami punya segudang kader yang siap melaksanakan kalau benar diambil dari Golkar. Kami sangat terimakasih. Baik itu Satya, Eny, dan beberapa lainnya,” pungkas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka