“Jadi, kondisi strukturalnya berbeda. Rasio utang kita yang lebih kecil tak menggambarkan perekonomian yang lebih hebat atau sejenisnya, sehingga kita harus berhati-hati,” terang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun belakangan memang menunjukkan tren positif, yakni berkisar 5-6 %. Hanya saja, ia menyebut pertumbuhan tersebut tak berarti jika dibandingkan pertumbuhan utang yang mencapai 13-14 % per tahun.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak dapat menerima apapun alasan pemerintah terkait membanjirnya utang dalam beberapa tahun terakhir.
“Itu sebabnya, agresivitas pemerintah dalam berutang harus dikontrol,” tegas Fadli.
Laporan: Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid