Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) menerima piagam penghargaan anggota kehormatan dari Raja Puri Agung Negara Djembrana Anak Agung Gde Agung B. Sutedja (kiri) di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/8). Anak Agung Gde Agung B. Sutedja mengangkat Fadli Zon sebagai anggota kehormatan Keluarga Puri Agung Negara Djembrana. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima piagam pengangkatan anggota kehormatan keluarga Puri Agung Negara Djembrana, Bali.

Pemberian piagam diserahkan langsung oleh putra pertama Gubernur Bali I Sutedja, Anak Agung Gde Agung B. Sutedja, di ruang kerja Fadli Zon, di Gedung Parlemen, Senayan, Senin (1/8).

Fadli mengatakan bahwa piagam yang diberikan kepada dirinya merupakan suatu kehormatan, yang artinya Fadli merupakan bagian dari keluarga besar Puri Agung Negara Djembrana.

“Saya dapat kehormatan untuk menjadi keluarga di Puri Agung Negara Djembrana, dalam promosi di bidang kebudayaan, pariwisata, dan kemanusiaan,” kata Fadli Zon.

Dalam kesempatan yang sama, Anak Agung Gde Agung B. Sutedja menjelaskan pemberian piagam kehormatan tersebut tidak ada hubungannya dengan politik praktis atau jabatan yang tengah diemban politikus Gerindra saat ini.

“Semua ini dasarnya pada kepedulian, beliau peduli pada persoalan adat, budaya, dan peduli pada kemanusian. Itu yang telah kami pantau, jadi tidak ada niatan lain hanya kita bersama-sama meningkatkan kesejahteraan negara, bangsa kita dalam peningkatan kualitasnya,” sebut dia.

“Itu yang menjadi pokok kenapa kami memilih ini sehingga kami tidak asal dalam memilih dan tidak ada besitan apapun kecuali berbangsa dan bernaegara,” tambahnya.

Menurut dia, selain Fadli Zon, Puri Agung Negara Djembrana juga memberikan piagam kehormatan kepada beberapa tokoh nasional lainnya, terlebih yang berada di mancanegara.

“Ada tokoh-tokoh nasional lain dan dari mancanegara mereka kita tinjau dan pantau dan uji terlebih dahulu, kalau bahasa politiknya fit and proper test. Dengan demikian kita bisa meng-internasional-kan Bali, terkhusus Puri saya yang masih tertinggal, dibandingkan empat kabupaten/kota lainnya, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, dan Dianyar,” tandasnya.

 

Laporan: novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang