Jakarta, Aktual.com — Pidato Presiden Joko Widodo yang menyinggung pemerintah dan lembaga tinggi untuk menjaga persatuan dan stabilitas politik, diharap bukan sekedar retorika belaka.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan jika presiden benar menginginkan persatuan, maka ucapannya jangan sampai berbeda dengan kenyataan. Dicontohkan, soal partai politik yang berseteru dan berakhir dengan adanya dualisme.
“Misalnya dalam parpol, kalau mau persatuan diselesaikan dong jangan dipecah belah. Jangan yang diomongkan dan dilaksanakan berbeda. Kita dukung apa yang diomongin itu tapi yang dilaksanakan belum tentu,” ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Menurutnya, masih ada kesenjangan antara kata-kata dan pelaksanannya.
“Kata-kata bagus, tapi berbeda. Berkali kali menekankan persatuan tapi prakteknya tak tercermin. Lembaga negara, parpol, tak ada upaya intervensi kondusif untuk persatuan. Justru memecah belah,” ungkapnya.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku menyambut baik keinginan presiden khususnya soal persatuan, apalagi dalam situasi krisis seperti sekarang.
“Tapi kata-kata manis harus diikuti perbuatan nyata. Jangan kata-kata dan perbuatan terjadi kesenjangan,”
“Pelajaran yang berharga yang harus kita timba, pemerintah masih mengganggap enteng. Kita disajikan impian kosong, lebih baik kata-kata pahit, tapi itu menolong rakyat,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: