Jakarta, Aktual.com – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku prihatin terhadap nasib para pengungsi Rohingya yang merupakan korban kebiadan militer Myanmar.
Para pengungsi berhari-hari bahkan berminggu-minggu harus menyelamatkam diri dari kebrutalan militer yang melakukan pemerkosaan, penembakan, pembakaran dan pemenggalan, hingga akhirnya dapat menyebrangi perbatasan Bangladesh.
“Saya sungguh prihatin melihat warga Rohingya yang terusir dari negaranya sendiri karena konflik berkepanjangan di Rakhine. Mereka sudah kehilangan keluarga, anak, istri, suami, kebanyakan karena rezim militer di Myanmar,” kata Fadli ketika mengunjungi lokasi pengungsian Rohingya di Kutupalong, Cox’s Bazar, Bangladesh (21/12).
“Tentu, ini harus dihentikan dengan langkah politik. Jelas yang terjadi dengan etnis Rohingya adalah genosida dan pemusnahan etnis (ethnic cleansing). Kita tak bisa mengabaikan dan menutup mata,” tambahnya.
Fadli yang telah lebih dulu bertemu dengan Ketua Parlemen Bangladesh, Dr Shirin Sharmin Chaudhury dan State Minister Kemlu Bangladesh, Mr. Mohammed Shahriar Alam itu, sebelum melakukan peninjauan di lokasi pengungsian tersebut.
Dari keterangan yang diterima politikus Gerindra itu, lokasi pengungsian Cox’s Bazar mencapai 3.000 hektar dan menjadi tempat pengungsi yang paling luas di dunia. Ironisnya, kebanyakan pengungsi adalah anak-anak, setidaknya ada 500.000 anak-anak menjadi pengungsi di Kutupalong dan sekitarnya.
“Saat ini di Kutupalong, ada sekitar 1 juta pengungsi dari Rohingya yang menyeberang dari Myanmar. Jumlah ini terus bertambah karena kekerasan di Rakhine belum juga berhenti. Dari laporan, kemarin saja datang 185 orang yang baru datang,” papar dia.
Disamping keprihatiannya, Fadli mengapresiasi beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia yang sudah turut aktif berperan memberikan bantuan mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Aksi Cepat Tanggap Indonesia (ACT).
“Saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Bangladesh. Termasuk para relawan dari Indonesia yang sudah menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan membuka posko kesehatan bagi pengungsi Rohingya,” sebut dia.
“Sekalipun kondisi di lokasi pengungsian masih memprihatinkan, penuh dengan shelter yang dibangun seadanya dengan dinding tanah lempung dan atap dari jerami atau plastik. Sulit juga ditemui air selain dari pompa manual di beberapa titik,” pungkas wakil ketua DPR RI bidang Polhukam itu.
Untuk diketahui, dalam kunjungan ini, Fadli Zon didampingi oleh delegasi DPR RI diantaranya Ledia Hanifa (FPKS) dan Nurmansyah Effendi Tanjung (F-PDIP). Hadir pula Dubes RI untuk Bangladesh Rina P Soemarno.
Mereka juga sempat berdiskusi dengan para pengungsi difasilitasi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM).
(Reporter: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka