Lebih lanjut menurutnya, menjaga keamanan, perdamaian, dan stabilitas kawasan tidak bisa dilakukan hanya dengan menghindari konflik diplomatik. Krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar, bahkan membuktikan jika diplomasi basa-basi justru bisa kontraproduktif terhadap penciptaan perdamaian. Diplomasi semacam itu justru telah gagal memberikan perlindungan terhadap anak bangsa sesama kawasan.

Lalu dalam perimbangan penarikan duta besar Indonesia dari Myanmar dinilai tidak akan banyak berdampak terhadap kepentingan nasional. Apalagi, hubungan perdagangan dengan Myanmar tingkat ekspor hanya mencapai USD 556 juta dan pada 2016 nilainya menurun USD 145 juta.

“Kita selama ini menganggap jika Myanmar sangat menghormati Indonesia, karena kitalah dulu yang telah merangkul mereka menjadi anggota ASEAN dan juga turut membantu proses transisi demokrasi di sana. Tapi, pesan kita ternyata kurang tegas dipahami oleh Myanmar,” Tutur dia.

“Itu sebabnya kita perlu segera mengirim pesan lebih tegas kepada Myanmar bahwa kita benar-benar serius dalam isu solidaritas kemanusiaan terhadap Rohingya,” pungkas Fadli Zon.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid