Jakarta, Aktual.co — Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM), Fahmi Radhi menjamin Daniel Purba bukanlah mafia migas. Pasalnya, banyak pihak yang meragukan kinerja Daniel Purba yang seorang mantan vice presiden Petral-PES.

“Kalau ada yang bilang Daniel Purba itu mafia migas, saya pastikan itu adalah bohong besar. Saya tahu seperti apa dia,” ujar Fahmi usai diskusi Reformasi Migas di Jakarta, Sabtu (6/112).

Lebih lanjut dikatakannya, Daniel Purba dibutuhkan untuk analisis. Selain Daniel, menurut Fahmi dalam tim tersebut juga ada mantan pekerja Pertamina dan SKK Migas.

“Sebagai orang Petral, Daniel kita butuhkan untuk analisis. Sedangkan untuk Pertamina, SKK Migas ada orangnya yang lebih komprehensif,” tegasnya.

Menururt Fahmi, pembentukan tim RTKM melalui sebuah filterasi-filterasi yang cukup ketat. Misalnya, bagaimana track record nya dia dan penilaian internal dari orang yang pernah bekerja dengannya.

“Pemilihan anggota RKTM melalui filtrasi-filtrasi ketat. Kita liat track recordnya, pendapat orang-orang yang pernah bekerja dengan dia. Jadi itu saya yakin Daniel bukan mafia migas,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Daniel Purba ketika menjadi VP Petral ‘berkawan’ dekat dengan Hin Leong. Hin Leong adalah perusahaan Trader dan Storage solar paling besar solar di Singapura. Perusahaan ini terkenal suka membeli solar selundupan dari indonesia. Mereka suka menaikan harga MOPS sehingga merugikan Indonesia.

Informasi yang diperoleh, ketika Daniel Purba menjadi VP Petral di bawah Ari Soemarno sewaktu menjabat director di Petral dan Dirut Pertamina, semua solar impor dibeli dari Hin Leong. Maka itu seharusnya KPK audit kekayaan Daniel Purba yang sekarang menjadi anggota tim reformasi migas di bawah Faisal Basri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka