Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Tim Anti Mafia Migas Fahmi Radhi saat mejadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM' di Jakarta, Sabtu (20/8). Diskusi tersebut membahas mengenai nasib sektor ESDM pasca diberhentikannya Archandra Tahar dari Menteri ESDM. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com -Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi sangat menyayangkan kinerja manajemen PT PLN (Persero) selaku BUMN dikelola dengan cara-cara amatir yang terindikasi membawa kerugian bagi negara.

Menurutnya tradisi menjadikan BUMN sebagai objek bancakan harus diakhiri dan semestinya perusahaan BUMN harus dikelola secara profesional melebihi kedisiplinan kinerja perusahaan swasta.

“Mangkraknya 34 pembangunan pembangkit listrik mengindikasikan manajemen PLN tidak profesional, bahkan terindikasi adanya KKN dalam setiap tender pembangkit Listrik yang mangrak itu,” ujarnya kepada Aktual.com, Minggu (13/11).

Kemudia selain dia menuntut perusahan itu melakukan transparansi kinerja dan keuangan, dia juga berharap agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan secara terbuka atas kendala proyek tersebut.

Hal ini dinilai sangat penting untuk dilakukan, selain untuk keseimbangan kontrol sosial agar terus berjalan, dengan itu diyakini akan mampu mendorong aparat penegakan hukum untuk aktif menangani mega kasus tersebut

“Mangkraknya pembangkit tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tentu ini terdapat cara-cara yang tidak benar dari semula hingga sangat mungkin adanya tindakan suap dan korupsi. Mestinya penegakan hukum mengusut kasus ini, dan siapapun terbukti terlibat dalam tindak pidana suap dan korupsi harus ditindak,” pungkasnya. (Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta