Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah saat memberikan keterangan pers di Kantornya DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2016). Fahri mempertanyakan alasan DPP PKS memecatnya dan akan menggugatnya.

Jakarta, Aktual.com — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menolak untuk meminta maaf kepada DPP PKS sebagai syarat islah. Menurutnya justru DPP PKS dibawah kepemimpinan Sohibuol Iman yang meminta maaf kepada dirinya.

“Permintaan maaf itu seharusnya dilakukan oleh yang bersalah dan harus ditradisikan yang tidak bersalah memaafkan,” ucap Fahri, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (24/5).

“Terlebih pengadilan sudah kabulkan provisi saya, seharusnya para tergugat intropeksi, bahwa jejak kesalahan itu mulai ada kepada mereka, karena itu mereka yang meminta maaf kepada para kader yang bekerja dalam menjaga citra partai karena dirusak segelintir orang,” tambah dia.

Kendati demikian, sambung Fahri, para tergugat yang menandatangi keputusan pemecatan tersebut juga harus meminta maaf kepada konsituen yang berada di daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Yang lebih penting ini semua pemecatan saya adalah perampasan hak suara konstituen di NTB, maka sangat penting para tergugat meminta maaf kepada masyarakat NTB. Juga para pendukung dan Timses kader dan simpatisan NTB saya yang bekerja keras, kemudian hak mereka dihilangkan tanpa proses pemecatan yang tidak jelas,”pungkas wakil ketua DPR RI itu.

Seperti diketahui sebelumnya DPP PKS menawarkan jalan islah kepada Fahri. Namun Fahri diminta mengakui kesalahan, meminta maaf kepada pimpinan DPP PKS dan kader PKS. Tidak itu saja DPP PKS meminta Fahri mencabut gugatanya jika ingin berdamai dengan partai. (Baca: PKS Tawarkan Islah Pada Fahri Hamzah )

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang