Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, telah menantang siapa pun untuk menangkap buron kasus suap Harun Masiku, dan bahkan menggelar sayembara sebesar Rp 100 ribu sebagai imbalan. Tantangan tersebut disampaikan melalui akun Twitter resminya, pada Selasa (31/10).
Fahri Hamzah, dalam wawancara terpisah, menjelaskan bahwa penangkapan Harun Masiku adalah tugas utama yang harus dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, dengan penangkapan mantan kader PDI-P ini, akan terungkap salah satu modus kecurangan dalam pemilihan umum (Pemilu).
“Penangkapan Harun Masiku akan membantu mengungkap salah satu modus terpenting dalam kecurangan pemilu yang pernah ada,” ujarnya.
Menurut Fahri, penangkapan Harun Masiku harus dilakukan sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, karena ia percaya bahwa ini dapat menjadi peringatan bagi calon anggota legislatif (caleg) lainnya untuk tidak terlibat dalam kecurangan.
“Ideanya adalah bahwa kita harus mengambil pelajaran berharga dari kecurangan dalam pemilu di masa lalu, dan Harun Masiku adalah pengingat utama tentang kecurangan tersebut,” tambah Fahri Hamzah.
Dalam konteks politik, Partai Gelora adalah salah satu partai yang mendukung pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun, kemunculan Gibran sebagai calon wakil presiden yang berasal dari Partai Gelora telah menimbulkan polemik karena ia juga merupakan mantan kader PDI-P.
PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk pemilihan presiden 2024.
Polemik ini juga terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batasan usia minimal untuk calon presiden dan calon wakil presiden, yang memungkinkan seseorang yang belum mencapai usia 40 tahun untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden selama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah atau dalam jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah