Jakarta, Aktual.co — Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri mengisyaratkan untuk mengurungkan niatnya memberi rekomendasi memindahkan anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dari Singapura ke Jakarta apalagi membubarkan. Pasalnya ada beberapa pertimbangan yang lebih penting jika Petral tetap berada di Singapura.

“Petral mau di Jakarta sebenarnya nggak ada urusan untuk itu. Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air. Salah satunya mendistribusikan minyak mentah dari beberapa perusahaan migas yang dibutuhkan Indonesia,” kata Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).

Faisal mengaku telah mendengar penjelasan langsung dari pihak Petral maupun Pertamina selaku induk usaha. Sehingga tidak dapat ditepiskan jika ada kelebihan manfaat bila Petral berada di Singapura. Bahkan, menurutnya, posisi Petral sangat strategis untuk ekspansi bisnis hulu migas dari Pertamina.

Lebih lanjut, Faisal juga menilai, dengan adanya Petral efisiensi kerja Pertamina mendapatkan minyak mentah lebih cepat tercapai.

“Karena trading company minyak mentah dan BBM (bahan bakar minyak) banyak berada di sana sehingga bisa langsung membeli,” jelas Faisal.

Ia juga mengaku baru mengetahui jika ternyata selama ini Petral berperan sebagai trading company yang memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Indonesia. Bahkan diakui Faisal bahwa ternyata selama ini Petral juga menyewa blending facility di Singapura demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya juga baru tahu. Mereka mem-blend Ron 92 untuk menghasilkan Ron 88. Kita nggak tahu selama ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka